To be successful, the first thing to do is fall in love with your work – SM Lauretta.
Kamis malam lalu, saya beruntung mendapat kesempatan untuk makan malam dan mengenal lebih dekat sosok Prita Kemal Gani, pendiri sekaligus direktur dari sekolah yang hits banget di Indonesia, London School of Public Relation Jakarta. Bertempat di Penang Bistro Grand Indonesia, selama kurang lebih dua jam saya dan beberapa teman blogger berbincang hangat mengenai dunia kehumasan, nggak cuma tentang kehumasan di Indonesia bahkan juga di ASEAN. Lho kok bisa? Lha jelas bisalah! Mbak Prita (hasyeeek manggilnya pake “mbak” biar terkesan lebih ikrib gituh) adalah pemenang ASEAN People’s Award (APA) 2015. Itu lho, penghargaan bergengsi tingkat ASEAN yang diterima oleh satu individu atau organisasi dari Negara ASEAN yang telah membantu dan memberikan kontribusi terbaik dalam pengembangan negara ASEAN. Mbak Prita adalah satu-satunya wakil dari Indonesia yang menerima penghargaan tersebut. Cool isn’t it?!
Bagi Mbak Prita, kehumasan adalah segalanya. Ia mulai jatuh cinta dengan dunia yang terkesan chic dan super duper sibuk ini saat mulai magang di hotel di bagian Public Relations. Melihat bagaimana PR dapat memberikan kontribusi banyak kepada perusahaan, bahkan di saat-saat kritis merupakan ujung tombak citra perusahaan, maka ia berpikir bahwa sesungguhnya profesi ini dibutuhkan oleh banyak industri, bukan hanya hotel. Namun saat ia melihat sekeliling, hatinya trenyuh. Posisi-posisi strategis PR banyak diisi oleh ekspaktriat karena SDM Indonesia kurang. Makanya setelah Mbak Prita lulus sekolah magister, ia pun mendirikan PR Training Center (yang kemudian menjadi LSPR Jakarta) dengan optimisme penuh orang-orang Indonesia pun tak kalah bersaing dengan orang luar.
Mbak Prita membuka mata banyak orang tentang profesi PR dan mengedukasi industri akan kebutuhan atas profesi ini. I need to say WOW for this. Nggak mudah lho menjadi pionir dan mempopulerkan sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui banyak orang. Bukti nyata dari kerja kerasnya sekarang adalah lulusan LSPR sangat diperhitungkan di dunia kerja. Siapa nggak kenal LSPR dan juga kualitas lulusannya? Saya ingat, saat saya bekerja di hotel dulu, mahasiswi LSPR adalah orang-orang yang diprioritaskan untuk mendapatkan kesempatan magang terlebih dahulu.
Blog dalam Perspektif Kehumasan
“Public Relations is an art,” begitu kata Mbak Prita lagi. Selama 23 tahun membina karirnya di dunia kehumasan, Mbak Prita mendapatkan ragam pengalaman juga berkontribusi sangat banyak karena PR memberikan ruang untuk terus berkarya dan berinovasi.
Ngomongin soal inovasi, blog (microsite) sendiri juga salah satu inovasi yang dapat digunakan untuk branding suatu perusahaan. Mbak Prita mengakui bahwa banyak corporate belum menyadari potensi blog sebagai media interaksi untuk mendekatkan perusahaan dengan pelanggan atau masyarakat. Tapi agar perusahaan dapat memahami hal ini, maka praktisi PR yang menangani citra perusahaan tentu juga perlu mengenal blogger lebih dekat agar tidak salah persepsi hingga blogger disamakan dengan media saat ini. Oleh karenanya, Mbak Prita yang juga mengasuh program radio “PR Corner” di Lite FM berjanji akan mengundang blogger dalam acaranya tersebut. Yeay! Can’t wait for that ^_^.
Konsistensi Yang Berbuah Manis
Inovasi-inovasi yang konsisten dilakukan Mbak Prita berbuah manis, selain pernah mendapatkan penghargaan dari Institute of Public Relations Malaysia (IPRM) tahun 2005 untuk Best Practices di PR dan Komunikasi Profesi, juga menerima PERHUMAS Achievement Award 2006 (Education Category), dan Outstanding Award 2009 dari Pengusaha Asia Pasifik Entrepreneur Award 2009. Yang teranyar adalah mendapatkan ASEAN Peoples’ Award (APA) 2015 untuk kontribusinya atas pengembangan masyarakat ASEAN. Hadiah yang diberikan sebesar $10.000 akan digunakan untuk pengembangan masyarakat.
“Pengembangan model apa yang akan Mbak Prita lakukan?” Tanya saya penasaran.
Mbak Prita pun menjawab dengan penuh antusiasme. Ke depannya, ia ingin membuat standar kompetensi bagi para PR di ASEAN, yang akan berpengaruh pada job grading dan remunerasinya, memberikan beasiswa program sarjana maupun pasca sarjana dari LSPR, mengadakan riset bersama dengan beberapa universitas di ASEAN dan pelayanan masyarakat berupa kampanye sosial. Ia juga berkeinginan membangun kampus yang menghasilkan banyak PR berkualitas sehingga menjadi acuan negara-negara ASEAN. Ia ingin membangun negeri ini karena katanya potensi anak-anak muda kita jika diasah dengan tepat dapat menjadi berlian dengan kualitas global, bukan cuma lokal. Saya manggut-manggut mendengarkan. Rencana matang yang membumi dilandasi kedalaman cinta akan tanah air. Deg! Semangat merah putih di dada saya tersentuh.
Ketika ditanya bagaimana membagi waktu antara keluarga dan segudang kesibukan (ini pasti pertanyaan seantero working mom di dunia deh 😛 ), ibu 3 orang anak ini menjawab dengan santai bahwa ini semua tentang prioritas. Mbak Prita mengisahkan bahwa ia memulai segala mimpinya di usia yang bisa dibilang muda, she got the pain, the ups and down, and all sorrow when she was around 20s. She even established LSPR (waktu itu masih training center) when she was 27 years old! (Dulu umur 27 tahun saya ngapain yaaa? 😛 ) Saat ini ia memetik hasilnya. Tapi bukan berarti sekarang ia berleha-leha, justru malah lebih berkarya karena bisa lebih bijak lagi membagi waktu. Dukungan dari keluargalah yang membuat Mbak Prita bisa terus konsisten berkiprah di dunia kehumasan.
Satu malam yang sangat menginspiratif bersama Mbak Prita. Dapat saya katakan bahwa dengan segudang prestasi dan kesibukannya, Mbak Prita sungguh rendah hati. Ia memandang mata dengan mata saat bicara, memanggil semua orang dengan namanya (bukan sekedar mas atau mbak), juga secara personal memberikan kartu namanya. Tidak berjarak, humanis, menyenangkan dan sedikit kenes dengan takaran yang pas. Well, that’s the perk of being Sagittarian! FYI aja sih, saya dan Mbak Prita ini sesama sagitarius gitu loh 😛 eh. Hihihi. ^_^
Sukses selalu, Mbak Prita. Kiprah dan konsistensinya di dunia PR sungguh menginspirasi!
Jadi, kapan blogger mau diundang buat acara radio nya? wahaha… yang blogger siapa?
keren,Ka! saya senang bertemu sosok inspiratif yang rendah hati. Dan saya suka baca reportasemu.
Ma kasiiiih ^_^ Aku jarang banget nulis profil seseorang, tapi Mbak Prita ini memang harus dituliskan profilnya!
Belom tau nih soal acara radionya, tapi memang blogger bakal diundang katanya. Hehehe
waaah…mauuu… apalagi sama2 Sagitarius… lost focus…. Saya paling suka dengan orang yang menghargai orang yang tengah diajak bicara… Plg sebel dah kl diajak omong matanya jelalatan kemana-mana
Toss Sagitarius kaaak! :* Nah, makanya aku respek banget sama Mbak Prita. Hangat banget orangnya.
Baru tahu profil beliau lebih dekat, mungkin karena dituliskan secara personal ya jadi tersirat beliau humble dan memang sih sangat inspiratif kiprahnya ^_^
Bukan tersirat humble sih. Memang humble beneran orangnya 🙂
Yup! Kisah hidupnya bisa bikin banyak ide melayang di kepala 😀 hehehe
Wahh “kepala sekolah” aku niihhh.. hehehe emang dari dulu Bu Prita itu inspiring banget..
Lho Mbak Ririn dari LSPR? Nah, emang kualitas lulusannya keren!
Dan aku sekarang kerja di PR padahal lulusan ADV. Emang kalau udah suka sama kerjaannya ya gitu, Mbak. Jadi nggak bisa move on :’)
Hihihi… Lha dulu kenapa kuliah ADV? Tapi passion memang mengalahkan banyak hal termasuk jurusan kuliah sih ya ^_^
Hahaha karena aku lulusan multimedia dan kepengen aja bikin iklan. Makin kesini malah suka sama PR :))))
PR itu keren emang. Tapi mesti siap sedia memberikan waktu ekstra 😀 Hehehe
Penasaran, ada yang bertanya gak kalau PR di era digital/internet ini menurut Mbak Prita gimana? Blog/microsite is one thing, tapi gimana dengan channel-channel lainnya?
Sepertinya seru ih. 🙂
Aku nggak inget ada yang nanya ini ato enggak 😀 Maaf, Nath.
Iya gapapa Eka, terima kasih sudah berbagi! ^^
waaaah baru nanya hal sama seperti nat :))) sebagai anak kuliahan yang ambil jurusan PR butuh info
kemudian kepencet padahal belum mau send 😐
ibu prita ini yang bikin aku pengen jadi PR mbak, sejak kuliah informatika di UII :)))) tapi baru kesampaian sekarang walopun ambil D1.. beliau memang perempuan haibad ya
Eh aku baru tau kamu kuliah PR lagi. Kuliah di mana?
di Interstudi mbak, pengen tau ilmunya dulu untuk ambil S2, secara S1-ku itu informatika :))))))).. ternyata menyenangkan,, tahun depan insya allah S2nya ambil PR atau komunikasi,,
Woooh. Giiiih ambil S2 di LSPR. Aku kasih bocoran ya, kemarin kata Mbak Prita bahwa mahasiswi LSPR selain dibekali ilmu juga ditatar soal apperance 😉
mahal mbaaaakk, bayarannya pake euro :)))),, kayanya mau ambil di UI aja
Hehehe. Tapi worth it. Ada program internship dengan pilihan bisa ke LN juga
ini gue berasa PR-nya LSPR hahaha
Akkkk seruuu bangeet kaak! 🙂
Jelas dooong! ^_^ The beauty of being blogger 😀
Waaah Bu Prita hebat ya.Senang sekali Mbak Eka mendapat kesempatan bincang-bincang dalam suasana santai dengan beliau.
Iya… That’s the perk of being blogger, I guess 😉
Kerennn..aku share ya mbak postingannya. Kalo diundang, ajak ajak ya..hihi..thanks
Monggo dishareee ^_^
Hehehe… Semoga kuota yang diundang banyak 😛 Hehehe
Aaah.. Bener-bener inspirasi memaaang ya Ka.. Sepak terjangnya tak diragukan lagiii 🙂
Iya, Mbak. Rasanya 2 jam nggak cukup deh buat menggali inspirasi dari beliau.