Galau Emak yang Anaknya Belum Bisa (Lancar) Ngomong

Sebelum mulai cerita, saya nyengir dulu, boleh? Maju mundur banget mau nulis soal ini. Galau-sugalau, bingung-subingung 😀 Abisnya gimana? Siapa sih yang nggak galau kalau anaknya belom bisa lancar ngomong? Apalagi anak tetangga malah udah bisa nyanyi segala. Hiiish Eka, jadi emak kenapa insecure amat ya? *tunjuk-tunjuk diri sendiri*

B. 20 months old now.

Rasa nggak aman saya bukan tanpa alasan. Iya, saya tau kalau kita nggak boleh ngebandingin sama anak orang.. . Tapi kan tetap harus memperhatikan milestone anak dan kalau yang saya baca di Baby Center, anak umur 1 tahun itu rata-rata sudah bisa mengekor omongan manusia dewasa, sementara B belum.

Toddler Milestone: Talking (according to Baby Center)

12 to 18 months

By his first birthday, your child will probably begin to use one or two words meaningfully. Over the next few months, he’ll try to copy words, and you may hear him babbling away as if he’s having a real conversation. He’ll even practice speech sounds, raising his tone when asking a question. He might say “Up-py?” when asking to be carried, for example.

When to be Concerned, some signs to look out for:

12 to 18 months

Your child isn’t saying any words by 12 months (including “mama” or “dada”), didn’t babble before his first birthday, is unable to point to things, doesn’t respond to others or his name, or you still can’t understand a word he’s saying by 18 months.

Nah, pas umur 1 tahun itu B udah bisa ngomong satu kata; cicak. Ia bisa mengucapkan itu di usianya yang 10 bulan tapi abis itu stuck. Nggak ada kata lain yang dia ucapkan lagi. Jangankan mengekor akhiran omongan saya, ngoceh aja B males banget keknya >.< *pusing pala emak*

Saya jadi mulai kuatir. Duh.. ada yang salah nggak ya sama perkembangan bahasanya B?

Baby center juga bilang nih kalau tiap anak punya waktunya sendiri untuk ngomong, ada yang cepet dan ada yang late talker, ada yang diam tapi kemudian di usia dua tahun tiba-tiba banjir ngomong tanpa bisa distop. Apalagi anak bilingual, maka biasanya akan speech delay.

Speech Delay?

OK, dua kata terindeks di otak saya: bilingual dan speech delay. Adrian dan saya memang memutuskan untuk membesarkan B dengan dwi bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Soal speech delay, sebenarnya kami sudah tau dari awal saat memutuskan untuk bilingual ke B di usianya yang sebulan. Saat itu, saya dan Adrian sering membahas soal speech delay ini dan kami saling mengingatkan dan menyiapkan mental untuk itu. Tapi itu dulu di awal-awal. Begitu beneran anak saya lambat bicaranya, lha kok saya keder juga. Hahaha.

Yang paling bikin kuatir itu, saya dan Adrian nggak tau apakah B ini lambat bicara karena memang bawaannya lambat (dan butuh pertolongan terapi) atau lambat bicara karena bilingualnya itu. Beneran saya nggak tau 😛 Masih kata Baby Center sih hal itu bisa dilihat saat B berusia 2 tahun nanti. Tapi saya nggak tenang, saya takut terlambat menolong B untuk terapi kalau mesti menunggu B umur 2 tahun. Akhirnya saat B berusia 14 bulan dan masih cuma bisa ngomong cicak doang, saya konsul ke psikolog terkait hal ini dan disarankan beberapa hal di bawah ini.

Tips untuk melatih anak mulai bicara:

  1. Ajak bicara terus, satu kata diulang-ulang terus dan bicara pelan-pelan dengan artikulasi yang baik. Gunakan kosakata dan pitch tone yang benar, bukan bahasa bayi, sehingga anak langsung tahu mana kata yang benar.
  2. Gunakan Kalimat Sederhana. Saya biasa bertanya dengan pola kalimat lengkap ke B seperti begini: “what would you like to eat? Would you like to play outside? Do you wanna touch the cat? Do you wanna pat-pat the dog?” Mbak psikolog meminta saya untuk mengubah kalimatnya menjadi: ” Do you want banana? Do you want apple (or insert other food name here)? Do you want to play? Out or in? Look, cat! Hello Dog!” Oh well, saya garuk-garuk kepala. Ternyata saya nggak nyadar kalau tata bahasa saya terlalu kompleks. Maklum I’m a rookie as parents >.< Hahaha.
  3. Perbanyak interaksi dengan orang lain karena anak bukan hanya belajar dari kata yang diajari tapi juga dari kata yang ia dengar. Semakin banyak ia mendengar, semakin banyak tabungan kosakatanya di otak yang akan dikeluarkan nanti di saatnya. Mbak psikolog nanya ada siapa aja di rumah, dan saya jawab cuma ada saya, bapaknya B, suster dan bibik yang pulang pergi. Langsung saya disarankan agar mengikutsertakan B dalam kelas atau kegiatan dengan anak seumur. B mesti diekspose sebanyak mungkin dengan banyak orang. Abis itu saya langsung masukkan B ke taman bermain dengan jadwal seminggu 3x dan saya pun jadi rajin ke gereja biar B jadi rajin ke sekolah minggu juga. Hahaha. *Cetek amat ya soal ke gerejanya* 😀
  4. Gunakan banyak media untuk mengenalkan kosakata, bisa menggunakan flash card, buku dengan kata-kata yang pendek, video clip, lagu atau hal-hal lain. Sepinter-pinternya orangtuanya berkreasi deh ^_^
  5. Screen Diet. Kurangi waktu anak untuk nonton TV, main sama gawai atau yang elektronik. Asosiasi dokter di Amerika menyarankan durasi yang aman untuk anak berinteraksi dengan gawai adalah 20 menit/perhari. Saya memang nggak mengenalkan tablet atau TV ke B, sampai B berusia 1 tahun, sama sekali nggak pernah nonton TV atau main tablet. Nah, karena saran nomer 4 untuk mengenalkan kata-kata dengan video clip, maka saya jadi buka youtube buat nonton video lagu-lagu. Tentu dengan durasi yang disarankan.
  6. Legowo. Jika sudah berusaha dengan berbagai macam cara dan B masih lambat bicara maka Adrian dan saya diminta switch ke satu bahasa saja karena bisa saja memang kemampuan bahasanya lambat dan menjadi makin lambat karena dwi bahasa.

Momen-momen Naik Turun Kayak Naik Odong-odong

Tips di atas kami jadikan pegangan banget dan kami terapkan saran tersebut di rumah. Dengan sabar saya dan Adrian mengubah gaya komunikasi kami dengan B, suster pun di-trained ulang. Ohiya cara kami bilingual adalah; saya dan Adrian konsisten berbahasa Inggris dan suster berbahasa Indonesia. Soal kenapa pembagiannya begitu, nanti lain kali saya tulis deh ya.

Dua bulan berlalu semenjak kami melakukan tips di atas dan tidak ada perubahan. Cuma herannya saya dan Adrian nggak segalau waktu dulu. Di otak kami cuma ada pikiran bahwa kami sedang berikhtiar, mari fokus untuk memperbanyak kosakata B dan melatihnya bicara. Itu tok. Akhirnya di penghujung bulan kedua tersebut ada sedikit kemajuan, B bisa ngomong 6 kata baru walau kurang jelas. Jadi di umurnya yang ke-16 bulan B bisa ngomong 7 kata dan semuanya Bahasa Indonesia!

Hahaha. :mrgreen: Permisi, saya ngakak dulu, boleh? Berasa sia-sia banget nggak sih saya ngomong Bahasa Inggris tiap hari ke B tapi ternyata yang keluar Bahasa Indonesia? Saya pikir, emang B nggak bakat ngomong Bahasa Inggris kali ya, lebih cinta Bahasa Ibu. Saya udah sempat berencana mau switch ke satu bahasa aja tapi Adrian meyakinkan saya untuk tetap bilingual; dicoba sampai umur 2 tahun. Ok, saya nurut.

Bulan ketiga nggak ada kata baru yang nambah tapi kami tetap konsisten menerapkan tips di atas. Lalu, saat memasuki bulan keempat dan B berusia 18 bulan mendadak kosakata B nambah! Saya sampe kaget banget dengan perubahan itu. Saya inget waktu itu kami lagi roadtrip ke Jawa Timur dan tiba-tiba B jadi cerewet banget sepanjang jalan. Ia mulai ngomong. Iyaaaa, NGOMONG. Teriak-teriak kalau liat air, mobil, truk,motor, dsb. Banyak banget sampe saya sendiri heran. Hahahaha. Kayak air bah. Iiiih, Baby Center ada benernya juga 😛 Ada hampir 15 kata baru yang ia ucapkan dan kali ini…. Bahasa Inggris semua 😀 hahaha.

Sumber kebahagian yang bikin hidup saya berwarna banget

Weleh-weleh, kocak banget ih hidup jadi orang tua itu yaaaa. Suasana hati saya benar-benar jadi naik turun gitu antara amazed, kaget, senang, gemas dan bahagia! Iya bahagiaaaaa. ^_^ Puji Tuhan, sekarang B (20 bulan) udah bisa ngomong 30an kata, saya sarikan dibawah ini biar nggak lupa dan biar kalo pas kontrol ke dokter saat nanti berusia 2 tahun saya punya catatatannya 😛

List omongan Bahasa Indonesia

  1. Cica = cicak
  2. Caca = klakson mobil (maksunya tin-tin)
  3. Dah = Dadah
  4. Ba = Cilukba
  5. Engga-Engga-Engga = Enggak (entah kenapa kalo ngomong enggak mesti 3x ngomongnya. Belajar dari Sheldon kali ya? :p ).
  6. Rus = terus (diucapkan tiap kali ada mobil lewat. Lengkap dengan gerakan tangan kayak markirin mobil. Hahaha)
  7. Toh = Jatoh
  8. Mi = Mami
  9. Kakak
  10. Bibik
  11. Pa = kipas
  12. Ikut
  13. Mau
  14. Bobok

Kosakata Bahasa Inggris

  1. Car
  2. Truck
  3. Big truck
  4. Star
  5. Ball
  6. Bye
  7. Tree
  8. Bird
  9. Bed =bread
  10. Ter =water
  11. Tor =motor (kadang bisa komplit bilang motor)
  12. Le =lamp
  13. Ba =/bas/ alias bus
  14. Book
  15. Mo = Moon
  16. Mu = Moo (cow’s sound).
  17. No
  18. Bai = bike
  19. Ca = cat
  20. Pli = plane
  21. Duck

Other thing I notice, B is aware and able to point or show the object when asked. For example, where is mami, papi, abang, body parts (ears, eyes, nose, teeth, hand, leg, head), cat, car, shoes.

Able to follow instruction like:

  1. Close/open the door please
  2. Put this in the garbage bin
  3. Take this and put it there
  4. Come here
  5. Hold my hands, hold papi
  6. Hug mami
  7. Kiss mami
  8. Blow a kiss
  9. Love mami (and he will strike my hair or pat pat my back. Hahaha)

Di usia 20 bulan seperti ini, seharusnya B udah bisa bicara dua atau tiga kata jadi satu ( masih menurut Baby Center), namun B baru bisa ngucap satu demi satu kata aja dan itu pun nggak sempurna. Tapi gpp, kemajuan begini aja udah bikin saya dan Adrian senang banget ^_^ Well, setiap kemajuan apapun dari anak kan harus diapresiasi kan ya? Tetep semangat dan tetap berusaha positif di segala kesempatan aja.

Anw, selamat 20 bulan anakku sayang. Ayo semangat ya belajar ngomongnya ^_^

65 respons untuk ‘Galau Emak yang Anaknya Belum Bisa (Lancar) Ngomong

  1. icit berkata:

    aku pengalaman dengan ponakan kesayangan, dia juga susah ngomong yang akhirnya dibawa terapi sama emaknya. Sampai emaknya putus asa karena udah diterapi tetap gak ada perubahan dan akhirnya brhenti. Tapi sesudah hampir 3 tahun ya ampuuun, susah berenti ngomong, semua hal dia bicarakan. udah jelas dan kosakatanya menakjubkan entah dapat darimana. Intermiediete. pronounce-nya jelas lagi.
    Tetap semangat Ka, kalian pasti bisa!

    • shujindakara berkata:

      Ini persis seperti anak kedua saya Mak. Umur 2 tahun lebih gak jelas bicaranya, sampai ditanya Nenek-nya jangan-jangan ini anak gak normal. Menjelang usia 3 tahun tiba-tiba kosa katanya “meledak”, kalau ketemu orang ditanya-tanya kok pinter banget ngomong. Rasanya gak percaya, baru bulan lalu disangka speech delay 🙂

  2. coretandenina berkata:

    aku jadi ikutan nyengir lihat foto-foto akrab kalian… hahaha… lucu banget…

    ada yang seperti itu Ka, nggak usah kuatir. kakak saya juga ada satu gitu, telat bisa ngomongnya. tapi setelah masuk sekolah juara terus dan dapat PTN, dan, kerja nya juga bagus. telat ngomong bukan berarti nggak pinter, belum tentu. sabar dan tetap semangat. apalagi kalo udah masuk di grup bermain, perlahan akan bisa.

  3. Inge berkata:

    Wah… mirip anakku yang pertama… padahal nggak bilingual… hehehe.

    Gak sampai ke dokter/terapis sih… cuman ikutin saran (yang masuk akal) dr sodara dan teman2. Akhirnya sebelum 2thn masukin ke paud. 2bln paud langsung banyak perkembangan. Sekarang usia 4tahun wuih susah disuruh berhenti kalau lagi ngecepret.

    Yang penting usaha dan doa. Tetap semangat mommy Eka…

  4. haniran berkata:

    Tetep semangat ya Mami B, aku seneng deh baca ini. Baby B pinter banget.

    dulu Alfath malah telat tumbuh gigi, jalan dan bawel duluan. haha

    Seru ya jadi Ibu, pembelajaran berharga banget. Semangat ya Rockin’ Mommy :*

  5. Oline berkata:

    Narend sekarang officially udah 2 tahun per 25 februari kmrn. Tapi kosakatanya juga gak terlalu banyak. Im not too worried about that. Selow aja 🙂 Yahh percaya aja sih orang bilang kalo anak cowo itu bicaranya lebih lama ketimbang jalannya. Tapi sambil dilatih kosakata2 yang diulang tiap hari. Tentunya in Bahasa 🙂

    And btw sama banget, kata pertama yang diucapkan Narend sama kayak Bastian, which is Cica, that means cicak! :)) lol.

    • Ceritaeka berkata:

      B ngomong cicak karena sering dinyayiin lagu cicak-cicak di dinding 😛
      Hae Narend! Selamat ulang tahun yang ke-dua yaaa ^_^ Happy and sehat terus yaaa

  6. oelpha berkata:

    aku sama suami sepakat untuk mengajarkan bahasa indonesia dan bahasa jawa. cuma ga ada pemisahan siapa ngomong bahasa apa. campur-campur gitu. cuma kan bahasa jawa saja ada tiga tingkatan bahasa. kami berusaha mengajarkan bahasa jawa halusnya, tapi ga jarang kecampur juga ama level bawahnya. semoga aja ga bikin dia bingung pas waktunya mulai bicara nanti.

  7. echaimutenan berkata:

    Gpp, anak kan beda-beda
    Raffi juga gitu pas 18 bln tapi pas aku tanya ke dookter tumbuh kembang aman aja. karena walau katanya juga masih 20an atau lebih ya skrg lupa dia ngomong terus g berenti2 ^^. beda sama anak yang mungkin sudah ngomong lancar, ngomong pas dia bisa katanya, kalau raffi apa aja ngomong walau salah..
    sama raffi juga bhs inggris, tapi skrg lumayan water jadi air.
    Intinya, ga usah galau :)))))))

  8. niee berkata:

    Semangat mbak. Pasti bisa dong ya si Bngejar ngomongnya.

    Etapi kok kebanyakan orang disekitarku anak anaknya banyak rada telat ngomongnya ya? Apa ada pengaruh lingkungan sosial atau gimana sekarang? Anak temenku 2,5 tahun juga belum lancar banget ngomong. Tapi rata rata seh udah gede pasti bisa nyerocos. Semoga Bastian cepet bisa lancar ngomongnya 😁

      • niee berkata:

        Gak mbaakk. Malahan aku ngajarin bahasa inggris juga tapi gak konsisten. Bahasa melayu seh tapi melayu kan udah mirip banget sama bahasa indonesia b

  9. Heni Puspita berkata:

    Tiap ibu yang bikin galaunya bisa beda2 ya hehehe. Ada yang krn anaknya jalannya blm mantan, ada yg krn ngomongnya masih irit, ada yang krn blm 100% lulus toilet training (ni aku banget hihiy). Kalau ada yg curhat2 biasanya kubilang “ntar juga bisa cerita banyak ya dek” “ntar juga bisa jalan trus lari2 ngebut ya dek” hehe. Klo kata temen yang lain. Ntar juga kalo gede ga ketahuan dulu bisa jalannya or ngomongnya umur berapa wlo pas kecil milestonenya beda2 xixixi (saling membesarkan hati). Semangat ya B ^_^

  10. Aprillia Ekasari berkata:

    Anakku usia 3 tahun juga blm terlalu banyak omongnya, pdhl sebayanya dah bisa curhat. Jadi galau. Tapi sekarang sih, lbh sering kubanyakin cerita. Insyaalloh mau masuk sekolah jg supaya lbh banyak interaksi sama org lain, di rmh soalnya emaknya sibuk ma adik jg, jadi kasian aja gk ada tmn. Apalagi lingkungan sini gk ada anak kecil. Lha, malah curhat :))

  11. Siti Mawaddah berkata:

    sama paniknya mbak…
    anak yg ke-2 aku juga gitu…
    dibandingin sama kakaknyaa cepet banget ngomong nyaa
    udah gitu banyak anak tetangga yang seumuran yang udah lancar ngomong.. stress juga mbak hehe

    tapi katanya si tenang aja.. selama dia sudah berkata2 sedikit meskipun 1 kata, dan respond kalau diajak bicara, malah bisa disuruh2 hehe

    Alhamdulillah sekarang 2 tahun 4 bulan, udah lumayan banyak. meskipun baru 1 kata 1 kata…

  12. novaviolita berkata:

    ikut deg degan bacanya…. coz anakku 14 bulan belum bisa ngomong… , padahal yang umurnya kurang seminggu dari dia..udah bisa ngekorin emaknya ngomong… dan cuma bahasa indonesia….
    semoga alncar ntar ngomongnya… harus diulang2…emang..

  13. Irawati Hamid berkata:

    anak saya juga dulunya gitu Mbak, tapi pas usianya 3tahun ngomongnya jadi lancar banget, saya ajah sebagai mamanya kaget “kok bisa anak saya selancar ini ngomongnya yah?” LOL

    dan satu tambahan lagi Mbak, kalo ngobrol sama anak jangan pake bahasa bayi tapi ngobrollah menggunakan bahasa orang dewasa 🙂

  14. tettyhermawati berkata:

    ponakanku juga udah mau tiga tahun belum bisa banyak ngomong mbak, kayaknya karena keseringan main gadget, jd agak pasif mungkin, jarang ngobrol sama orang lain..

  15. miramiut berkata:

    Anakku makkkkkk… Babam 3 tahun bln ini, hnya sedikit kosa katanya, anaknya aktif bangetttt.. sudah tes bera normal, dibawa ke dokter tumbang blg normal, lg nunggu hasil assessment psikolog, semoga bagus.semoga cepat bicara ya makkk anak2 kita.. semangatt..pasti bisaa.. aamiinn

  16. Dyah Prameswarie berkata:

    Kalau anakku bukannya nggak lancar ngomong, tapi males alias irit bicara. Setelah baca-baca dan cari tahu, ya akhirnya aku juga melakukan hal yang sama denganmu 😀

    Alhamdulillah sekarang banyak ngomong, sampai kadng terkesan cerewet. Hihih.

    Anak kita sama, nih, Mak. Suka ngomong bahasa Inggris 🙂

  17. ameliatanti berkata:

    Anakku Dio, juga lambat dalam perkembangan yang lain,
    hanya sejak usia 2 tahun memang dia pesat dan lancar ngomong dan nyanyi.. alhamdulilah sekarang normal. Sabar ya Eka cantik ^^

  18. myra anastasia berkata:

    Ada sepupu dan keponakan saya yang baru lancar bicara setelah di atas usia 2 tahun. Malah sepupu saya sampai ngamuk kalau ada sesuatu yang mau diungkapkan tapi gak bisa dimengerti. Terus aja diajak ngobrol, hindari bahasa bayi. Kalau sekarang udah pada besar. Ngobrolnya udah lancar malah cerewet. Alhamdulillah.

    Tapi penyebabnya bilingual juga mungkin bisa. Waktu Nai psikotest masuk SD di salah satu psikolog ketemu seorang ibu yang bawa anak perempuannya ke psikolog. Ibu ini katanya bingung karena di sekolah menurut laporan gurunya suka menyendiri trus sering ngambek. Padahal di rumah selalu ceria. Ternyata setelah konsultasi problemnya adalah bingung bahasa. Di rumah full inggris. Di sekolah pakai bahasa Indonesia. Anaknya gak ngerti bahasa Indonesia. Jadi dia bingung, akhirnya menyendiri dan sering ngambek. Tapi bukan berarti gak boleh bilingual, ya. Insya Allah, nanti B lancar bicara, kok. Semangaaatt hihihi 🙂

  19. elitadame berkata:

    hi mba Eka, salam kenal… cuma mau ngasi semangat aja, jangan galau terus, karena beda anak beda pintar… yeaayy.. 😀
    semoga cepat pintar ya B-boy nya :)))

  20. inda chakim berkata:

    ahay, si kecil ken dlu jg gt mak, 18 bln masih babling. Awalnya aku nyante aja, tp krn sering denger omongan org yg gk enak, malah ada org yg bilang si ken bisu *aaarrgggghhh, jd bikin aku galau bin khawatir jg. tp alhmdulillh skrg lancar bwanget. dan kosa katanya banyak. Ayo B semangat ya sayang, percaya deh, kamu pasti bisaaaa. Dikau jg semangat ya maaakk 🙂

  21. Astin Astanti berkata:

    Selisih tiga bulan ya ama Fira. Aku perhatikan Fira ngikut kakaknya sich, cerewet, jadi usinya 17 bulan sudah bisa ngejawab pertanyaan mudah. Usia B juga masih kecil kuk, belum lah terlambat…adikku bisa ngomong usia 4 tahun,

  22. nonirosliyani.com berkata:

    Luna juga telat banget bicaranya lohh… Padahal klo kata mitos, anak cewek biasanya lebih cepet bicara & cerewet. Tapi kalo kata orangtua, kalo anak cepet jalannya, lambat bicaranya. Katanyaaa….

  23. Tarry KittyHolic berkata:

    Kalau menurut saya apa yang kita ucapkan akan direkam di otaknya. Kapan akan diucapkan itu tinggal nunggu waktu aja mak. Pokoknya sementara jadi emak cerewet aja meskipun ga di respon.

    Terus nyalain musik atau TV pas anak sedang tidur, karena balita mudah mencerna apa yang dia dengar pada saat tidur. kata guru SMP saya dulu. Saya pakai cara ini sejak anak saya masih bayi alhamdulillah ngomongnya cepet tapi jalannya 16 bulan 🙂

    Semangat B

  24. Ika Puspitasari berkata:

    Anak keduaku cowok baru lancar bicara umur 3 tahunan, kosa katanya sedikit. Beda dg kakak dan adiknya yang lancar ngomong dari umur setahunan. Padahal cara aku melatih bicara sama dg anakku yg lain. Searang dia sdh kelas 3 SD dan cerewetnya bukan main. Hehe…mungkin belum saatnya aja. Pasti nanti B juga lancar bicara kok Mak..

  25. Dzulkhulaifah berkata:

    Aduh mak, aku jadi ikutan galau. Anakku 18 bulan, belum bisa bicara. Belum bisa panggil mami papi. Eh tapi, kalau lihat buku dia selalu bilang ‘aca-aca’, maksudnya ‘baca’. Baru-baru ini dia baru bisa bilang su-su. Apakah aku perlu khawatir mak…? Huhuhu…

Komentar ditutup.