Penantian Panjang Menunggu Wiro Sableng Turun Gunung

Apakah kamu familiar dengan nama Sinto Gendeng, Bidadari Angin Timur, atau Jurus Pukulan Kunyuk Melempar Buah? Kalo iya, fixed deh kamu anak lawas! Sini gabung sama saya bikin squad pencinta Vino G. Bastian eh Pencinta Wiro Sableng! . Ngomongin Wiro Sableng itu berarti ngomongin masa lalu waktu saya masih piyik pake seragam merah putih di mana hidup rasanya sederhana banget.  Tahunya cuma beli harum manis ama ngerjain PR matematika, nggak seribet sekarang yang mesti ngitung duit buat bayar sekolah anak dan invest reksadana atau beli saham di pasar modal biar uangnya nggak kegerus inflasi kalo kata para financial planner 😀 hahaha.

Sekitar awal tahun 90an, saya inget banget saya sering ngumpet-ngumpet baca novel karangan Bastian Tito ini. Anuh, bukunya walaupun lucu tapi kan kadang ada yang rada-rada kurang pas buat dibaca anak SD. Sekali dua kali saya lolos baca buku ini tapi seringnya ketangkep basah sama mamak atau bapak dan kena marah besar. Tapi biar kena marah tetep nggak kapok. Jadi baca Wiro Sableng itu artiya kucing-kucingan. Hahaha. Ada yang sama kayak saya gini?

Nostalgia membaca novel silat ini membekas banget di hati, ya karena ceritanya, juga karena deg-deg.annya ngeri ketahuan ortu. Lalu pas mulai Januari 2018 saya denger-denger bakalan ada film layar lebar Wiro Sableng… Boom! Hati saya kayak lompat gitu. Segala rasa yang dulu campur aduk waktu kecil seolah menucat kembali, berkumpul memenuhi rongga dada. Hahaha. Dan saya pun makin bahagia saat kemarin, Jumat 11 Mei 2018 diundang untuk hadir Press conference penayangan official teaser dari Wiro Sableng di XXI Plaza Indonesia. Aaaaaak, ketemu Babang Vino! Eh 😛 Dari press con kemarin saya kok ya makin nggak sabar buat nonton film yang menggandeng Fox 20^th Century ini. Kenapa? Sini, sini nonton official teaser-nya dulu trus baca sampai habis ya.

1. Menggunakan teknik CGI. Maaaak, film Indonesia ada yang pakai teknik CGI maaaaak! Teknik editing terbaru dan paling modern yang banyak dipakai film-film beken Hollywood! Keliatan dari teasernya, editingnya halus gituh. Selain adegan bertarung di dahan pohon yang menjorok ke jurang, scene lain yang saya tunggu banget adalah teknik CGI saat Anggini dengan selendangnya bertempur. Kalau golok sama pedang jadi senjata mah udah biasa, tapi selendang? Gimana coba selendang yang halus lembut meliuk-liuk itu bisa jadi senjata mematikan? Kan, jadi penasaran kan?!
2. Melibatkan Fox 20^th Century. Nggak main-main, film Wiro Sableng 212 ini menggandeng nama besar dunia film. Saya bangga banget ada cerita anak bangsa, dan karya anak bangsa yang mendunia. Bahkan official teaser Wiro Sableng ini tadi malam di putar dalam Official Screening Deadpool di Singapura. Wagelah keren!
3. Bertabur bintang papan atas. Pemilihan cast-nya pun nggak main-main. Satu yang saya suka adalah Wiro Sableng diperankan oleh Vino G. Bastian yang tak lain adalah anak Tito Bastian sang penulis asli novelnya. Gela, siapa lagi yang bisa mendapatkan soul dari karakter ini kalau bukan keluarga penulis sendiri? Saat Vino ditanya gimana perasaannya memerankan tokoh ini, sudut mata saya sedikit basah. Dia menjawab, “Ini sedikit bakti saya terhadap bapak karena dulu bapak menghidupi saya dengan penjualan novel ini.” Duh tissue mana, tissue? Terpujilah semua bapak-bapak di dunia yang bekerja keras untuk keluarganya. God bless! Selain Vino, cast yang lain tentu nggak kalah jempolan: ada Marsha Timothy yang yaamplop cakep banget jadi Bidadari Angin Timur. Lalu Sherina Munaf dengan senjata selendangnya sebagai Anggini, didukung juga oleh Lukman Sardi (jaminan mutu ini mah!) juga ada Gita Arifin yang merupakan atlet silat dari Jawa Barat. Serius, film ini nggak main-main!
4. Totalitas Pemain. Namanya aktor dan aktris tentulah berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap perannya tapi cast Wiro Sableng ini menurut saya giving extra miles. Dian Sidik merelakan rambutnya dibabat habis: DIGUNDULI demi perannya sebagai Kalingundil yang memang botak. Lalu Ruth Marini berlatih vocal agar suaranya yang berat menjadi lebih berat lagi khas nenek-nenek tua nakal dan gila. Lalu Vino dan semua cast lainnya berlatih silat dari dasar serta latihan koreografi juga biar berantemnya halus tapi tetep bak bik buk meyakinkan.
5. Indonesia Banget. Wiro Sableng itu film Indonesia banget dengan jurus-jurus pencak silatnya. Bukan film silat tiongkok atau karate ala Jepang tapi SILAT INDONESIA. Ngeliaat teaser-nya aja rasanya Indonesia banget. Keliatan dari prop-nya. Senjatanya adalah pedang yang dibuat khusus, bukan sembarang pedang yang dibeli di pasar: all by design! Kemudian pakaiannya, dialognya, setting tempatnya, semuanya khas banget dengan keeksotisan Indonesia. Apalagi pas Wiro berdiri di bibir jurang meghadap pegunungan cantik dengan matahari jingga yang perlahan tenggelam. Wiro, gendong ke sana plis, gendoooong. Wonderful Indonesia!
6. Dua sutradara dalam satu film. Memang Wiro Sableng itu film laga, tapi kan Wiro terkenal juga karena drama gilanya hahaha. Justru bumbu-bumbu dramanya yang bikin gemash dan penasaran. So, demi hasil maksimal maka ada dua sutradara yang masing-masing punya tanggung jawab berbeda: ada sutradara laga dan sutradara drama. Wuiiih, kalo udah ada kekhususan gini, kita lihat hasilnya nanti, mestinya top!
7. Teknik Make Up dan Wardrobe-nya Juara. Pssst make up Sinto Gendeng sang guru Wiro Sableng itu dikerjakan selama 8 jam sebelum syuting. 8 JAM CYIN! Itu kalau naik pesawat udah sampe Dubai kali, ini make up doang. Lalu pakaian yang digunakan juga kekinian, walau pun setting-nya kerajaan zaman dulu tapi baju-bajunya tetap memiliki sentuhan masa kini dong. Liat aja di teaser, baju putihnya Wiro Sableng itu kok keren sangat. Kasutnya apalagi! Dari dulu saya emang ngefans sama kasut model tali-tali gitu dan kasut kek gini bertaburan di film Wiro Sableng. Aih eyegasm deh. Terus, pakaian Marsha Timoty yang memerankan Bidadari Angin Timur itu dijahit di badan setiap mau syuting. DIJAHIT DI BADAN, MAN! Demi kecantikan yang HQQ dan melekat sempurna di setiap lekuk tubuh. Trus itu baju pas kelar syuting dibredel lagi, besok mulai syuting dijahit lagi. Gitu terus sampe syuting 4 bulan kelar. Detilnya betul-betul diperhatikan demi tontonan yang enak di mata. Wooogh prok prok prok, saya kasih standing applause!
8. Theme Song yang Manis di Telinga. Mengangkat film lama setelah lebih 20 tahun berlalu itu susah-susah gampang. Kalo theme song dirombak ulang bakalan bikin jiwa dari filmnya menguap, tapi kalo mengikuti lagu aslinya bakalan kedengeran jadul nggak sih? Untungnya, aransemen musik theme song Wiro Sableng ini berhasil mengambil soul dan semangat lagu lama namun terdengar lebih modern dengan penambahan elektrik gitar dan beberapa jenis musik lain yang manis di telinga. Pas denger musik di teaser-nya, hati saya masih bergetar seperti waktu melihat tayangan di serial TVnya.
9. Persiapan Matang demi Kepuasan Lebih para Penonton. Seperti yang saya tulis di atas, film ini bukan film main-main. Penulisan script-nya saja memakan waktu hingga satu tahun dengan sentuhan nama besar Seno Gumira Atmaja di awal penulisan. Pre-production juga sudah dimulai dari 1 tahun lalu, sementara syutingnya sendiri memakan waktu lebih dari 4 bulan, belum lagi editing dengan CGI dan sekarang ada di tahap Post Production. Pengerjaannya memakan waktu yang cukup lama, Wiro Sableng dibuat dengan serius, nggak asal-asalan.

Wiro Sableng Turun Gunung demi Pencinta Lama dan Penggemar Baru

Dengan pengerjaan yang sangat serius dan melibatkan banyak nama besar di dunia film, siapa yang bisa tutup mata sama film kolosal fantasi ini? Mbok ya Wiro Sableng buruan diputar gitu. Rasanya kok lama bet nungguin Agustus. Pengennya segera diputar aja kalo bisa sebelum lebaran. Hahaha. Film Wiro Sableng ini sepertinya bakalan jadi obat nostalgia di kalangan pencintanya dulu (baca: anak lama kayak lu and gue 😀 ) namun juga bisa sekaligus merebut hati millennial. Well, official teaser-nya ditayangkan di LINE TODAY dan langsung ngehits jadi TOP Video gitu! Hihihi, siap-siap ya Wiro, penggemarmu bakalan makin banyak!

Saya senang sekali hadir di acara prescon official teaser Wiro Sableng kemarin. Selain ketemu cast-cast cakep dan ganteng serta orang-orang brilian di balik layar fim ini, saya juga jadi punya nama pendekar. Nggak mau kalah sama Dewa Tuak dan Bidadari Angin Timur dong. Hihihi. Cara tahu nama pendekarnya seperti ini:

Ternyata nama saya di dunia Persilatan adalah PEMANAH GAJAH GENDENG. Hihihi nampaknya saya penerus Sinto Gendeng, ya memag udah keliatan sih bibit-bibit gendengnya 😛 huahaha.

Nggak Sabar Nunggu Wiro Sableng Tayang

Anw sebenarnya saya punya beberapa pertanyaan buat film yang kayaknya bakal saya tonton bareng bapak saya ini:

– Wiro Sableng kan nakal, gemas dan kadang-kadang rada porno, nanti di filmnya bakalan sableng gituh nggak ya? Apakah akan ada adegan meremas-remas payudara kayak di bukunya dulu? Eh

– Itu baju dan kasutnya Wiro Sableng bakalan dijual bebas jadi official merchandice nggak? Saya naksiiir.

– Terus akhirnya Wiro Sableng bakal jadian sapa siapa? Kalo di bukunya dulu kan dia sempet seneng sama 2 cewek bersamaan. Di sini gimana?

Duh, duh duh…. PENASARAN. Bisa nggak sih Juni dan Juli di skip gitu langsung Agustus? Nggak sabar pengen nonton Wiro Sableng! LOL 😀

Selamat Hari Sabtu, gengs! Siapa nama pendekarmu dalam dunia persilatan? Bisikin saya di kolom komentar ya!

PS 1. banyak pake kepslok dan tanda seru. Excited banget soalnya. Seru padahal baru teaser 1 menit aja! Nggak kebayang gimana histerisnya saya kalo nanti pilemnya udah tayang. Hahaha.

PS 2. Maap lagi kalo nulisnya campur-campur ama Bahasa linggis, kadang nggak nemu padanan katanya soalnya. Tapi gpp ya, kue lapis yang campur-campur itu juga enak kan? Hihihi.