Baru aja kelar namatin series Sex/Life season 2 yang diputer di Netflix. Cerita seri ini klasik, liar, panas, ada beberapa yang melewati batas akal namun enjoyable.
Season 1 bercerita tentang Billie Connelly (Sarah Shahi), seorang ibu rumah tangga di Connecticut yang mulai bosan sama kehidupan rumah tangganya dengan Cooper Connelly meskipun udah punya 2 orang anak. Lalu ia pun mulai rewind fantasi wild sex-nya dengan Brad si mantan pacar. Akhirnya Billie berada dalam cinta segitiga antara dia, suaminya dan Brad.


Kalo mau membandingkan, Brad ini tipe bad boy yang cocok jadi pacar sementara cooper ini husband material banget. Billie dulu putus dari Brad karena Brad belum siap masuk ke dalam fase yang lebih serius. Hubungan mereka rada-rada toxic menurut saya, berantem terus tapi selalu diselesaikan dengan sex. Ending di season 1 ditutup dengan Billie bingung mau pilih Brad atau Cooper.
Anw, saat di season 1, penonton bakal disuguhi buanyak sekali adegan-adegan panas di berbagai macam tempat, posisi dan gaya. Mulai dari one on one, threesome sampai orgy bahkan swing. Ada beberapa hal yang agak ngganjel di season 1 ini yang bikin saya mengeryitkan dahi terkait consent atau cara-cara tokoh di sini turn on akan sesuatu. But well, mungkin saya yang agak konservatif, who am I to judge…
Nah, di season 2 adegan itu (meski adegan sex tetap ada) namun udah tone down banget. Season 2 lebih ke arah pencarian kebahagiaan masing-masing tokoh dengan caranya sendiri-sendiri. Lebih membumi; terasa lebih real dan bisa konek sama kehidupan sehari-hari. Beda sama season 1 yang berasa jauh ngawang-ngawang banget. Hahaha.
Spoiler Season 2:
Billie gak jadian sama Brad karena Brad malah nikah sama Gigi (sang model). Billie ended up with Majid. Dan meski masing-masing udah punya pasangan tapi ketertarikan antara Billie dan Brad tetap ada. Setrumnya tetap tinggi kalo mereka ketemu dan itu disadari banget baik oleh Majid atau Gigi dan bikin mereka insecure dengan caranya masing-masing. Sementara Cooper struggling dengan sex dan alcohol. Cerita season 2 muter aja dengan konflik dan cara para tokoh cope sama keadaan yang tidak mereka inginkan itu.
Namun di akhir season 2, takdir berkata lain. Pelan dan natural Billie putus dari Majid yang meskipun udah berusaha tune in dengan anak-anak Billie tapi ternyata dia sadar dia nggak bisa. Brad yang kehilangan perusahaannya cerai dari Gigi karena Gigi sadar bahwa ia tak akan pernah memiliki Brad seutuhnya. Gigi tokoh yang manis banget, dia berjuang menangin hati Brad suaminya dengan berbagai macam cara tapi akhirnya mundur ketika tahu, ya memang hatinya Brad nggak akan pernah seutuhnya buat Gigi. Akan selalu ada ruang dan soft spot buat Billie. Brad dan Billie gak bersatu karena Billie-nya menahan diri menghormati Gigi dan bayinya. Gigi sadar, kalo dialah penghalang Brad dan Billie. Digambarkan juga kalo Brad dan Billie boleh berantem gila-gilaan tapi begitu mereka ketemu, mereka langsung menyatu jiwa dan raga. Ohya, Cooper akhirnya balik sama Emily, mantan pacarnya yang dulu sebelum Billie.

Love Wins
Satu yang saya pelajari dari seri ini adalah cinta antara Billie dan Brad. Jalan hidup menyodorkan orang-orang lain dalam kehidupan mereka; Brad ada Gigi, Billie ada Cooper dan Majid. Namun deep down Brad dan Billie punya ikatan atau bonding yang sangat kuat sehingga bahkan saat mereka berpasangan dengan orang lain pun setrum di antara mereka berdua tetap tinggi. Dan mereka berusaha mati-matian hidup benar dengan menyangkal hasrat itu (adegan saat Brad kehilangan perusahaan dan cari Billie buat comfort).
Seneng lihat akhirnya happy ending semua ya tapi capek juga lihat naik turun dramanya. Hahaha. Ohya, awalnya ngira bakal ada Season 3 tapi untunglah cuma sampe season 2, dramanya ra uwis-uwis padahal ya intinya Billie dan Brad itu cinta mati satu sama lain cuma keadaan aja yang bikin mereka sulit bersatu. Hehehe. Serie dewasa yang cocok ditonton di akhir pekan.
Baca juga: