Esok pagi, jemput aku disini. Rengek manja terserapi. Kecup manis bibir terbasahi
Esok pagi, jemput aku lagi. Kita bergumul dibawah mentari. Membebaskan raga hingga lepas kendali
Ah, esok pagi… Aku tak sabar lagi. Bertemu denganmu yang begitu berisi.
.
Namun pagi, tak mau kompromi. Dia yang lingkarkan cincin di jemari. Tak jua kunjung pergi.
Pagi ini terlewati. Dengan ingkar janji. Aku, hitam kopi dan dia. Tak ada kita. Maaf, kau harus bisa terima. Kamu kan hanya yang kedua…