Real Joy after Shifting Paradigm

Sekitar 3 mingguan ini, pekerjaan dan kehidupan pribadi saya lagi sibuk-sibuknya. Demanding. Yeah, kayak pacar posesif aja LOL 😛 Selesai rapat jam 8 atau 9 malam itu hal yang biasa. Lalu pulang terus pas sampe rumah masih mengerjakan peran sebagai ibu dan istri -baca buku bareng anak atau sekedar menyiapkan cemilan malam buat suami-. Abis itu baru bisa punya waktu untuk diri sendiri. Pas akhir pekan juga sulit istirahat karena ada aja keluarga yang melahirkan, sakit, kedukaaan dan macem-macem lagi lainnya.

Saya sempat limbung for I felt there are so many things I have to do, yet there’s so little time. Gerah, pengennya ini semua cepet selesai aja. Akhirnya saya buat to do list for both my job and personal life. Total ada 23 item yang harus saya kerjakan mulai dari bikin analisa, review draft aturan, rapikan instrument survey sampai list beli kado dan jadwal jenguk teman atau keluarga. Padat, padat, padaaat. Pengen buru-buru dikelarin. Pengen punya ritme hidup normal seperti sebelumnya. Jadiiiii…. Itu 23 item saya kasih deadline mesti kelar dalam 1 minggu 😀

And…. ZONK! :mrgreen: Hahaha. Saya nggak hepi, burn out berada dalam tekanan bahwa ini semua mesti cepat kelar.

Baca lebih lanjut

Perluasan Kapasitas

Setelah 3 tahun mengambil sabbatical leaves, saya mbatin di awal tahun 2020; apa yang bisa saya lakukan buat negara ini? I felt like I could do something better in my field. So I got back to work dengan impian ingin berkontribusi lebih untuk Indonesia di keahlian yang saya punya. Klise, tapi saya pikir, jika ingin mengubah sesuatu maka mulai dengan mengubah sistem and that means I need to be inside the system. So I did. And here I am.

Saya mengawali masuk kerja dengan berada di tim evaluasi. Memberi masukan apa yang suatu organisasi perlu lakukan untuk perbaikan kinerja pegawai dan organisasi. Selain itu, sesekali saya diminta me-review atau memberikan masukan jika ada pedoman atau aturan yang akan dikeluarkan terkait bidang yang saya tekuni. Tidak terlalu berat karena tanggung jawab nggak sepenuhnya ada di pundak saya. Role begini udah bikin saya puas coz I know I am doing something for my country. Dan mbatin saya di 2020 itu menurut saya udah terlaksana…. but not :mrgreen:

Baca lebih lanjut