Legam Terbakar Mentari

Jamal berlari kecil mengejar mentari

Dipundaknya tergantung karung dengan dua tali

Tak hirau jalanan panas berdebu disusuri

Mengais – ngais demi sesuap nasi

.

Jamal berlari kecil mengejar mentari

Rasa aneh menyelinap di relung hati

Melihat sebaya berseragam merah putih dengan topi dan dasi

Mungkinkah ini yang disebut iri ?

.

.

Jamal berlari kecil mengejar mentari

Senyum riang lebar terpatri

Hajatan menyisakan banyak botol kemasan hari ini

Terbayang bisa membeli hati

Mengganjal perut selama beberapa hari

.

Jamal berlari kecil mengejar mentari

Langkahnya terhadang dua pria besar nan tinggi

Meminta jerih payah yang ia sebut rizki

Uang hasil penukaran yang ia usahakan untuk diri

.

Jamal berjalan gontai menghabiskan sore hari

Hilang sudah impian menimbun nasi

Jamal pilu teringat perut lapar adik sedari pagi

Apa yang mesti dikatakannya nanti

Jamal terduduk lemas meraung menatap senja mentari.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s