Hari ini kami pergi ibadah pagi di gereja kecil kami. Gereja yang sudah menaungi jiwa kami bertahun-tahun lamanya. Saya mengenal para pengerja gereja dari mereka muda belia hingga sekarang mereka sudah mendekati usia hampir setengah abad. Melihat sendiri perubahan para diaken gereja yang dulu berambut hitam dan sekarang sudah berubah menjadi putih semua seperti uban di kepala bapak saya. Wajah-wajah familiar yang menenangkan hati. Rasanya teduh dan tentram berada di suatu komunitas penuh stabilitas seperti ini.
Orang-orang ini melayani dengan sepenuh hati. Mereka menjenguk jemaat yang sakit, konsisten berdoa dan berpuasa bagi bangsa serta negara serta semua isi dunia. Mereka punya hati khusus dengan berkunjung ke rumah para lansia, tak lupa mengirimkan renungan harian bagi semua anggota gereja. Luar biasa, ada orang-orang yang memang dipanggil untuk menjalankan peran tersebut. Saya sih nggak mampu. Saya merasa ini memang bukan panggilan saya. Tapi ya mereka berbeda.
Di saat dunia berputar demikian cepat, para pengerja gereja ini menjadi perekat dan pengingat bahwa Tuhan bekerja melalui manusia. Tuhan jamah hidup banyak orang melalui pelayanan mereka sehingga jemaat yang sedang sibuk tetap merasakan sentuhan Tuhan melalui hal sederhana secara nyata. Salut bagi mereka yang memang dipanggil dan menerima panggilan Tuhan serta terus berpegang teguh pada komitmen pelayanan untuk menjadi salah satu pilar religi di masyarakat. God bless!
*Just a thought on one fine Sunday afternoon


Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.