Hingga sekarang saya masih terkagum-kagum dengan penerjemahan himne-himne klasik gereja dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia. Pilihan diksinya tepat sekali, indah, tidak mengurangi makna namun secara estetika tetap terjaga. Ah, Tuhan berkati mereka yang sudah jadi perpanjangan tangan mendatangkan damai sejahtera dan sukacita melalui pujian dan penyembahan.
Salah satu himne klasik yang diterjemahkan dengan sangat baik oleh E.L. Pohan di tahun 1975 adalah Pass me not O gentle Saviour karya Fanny J. Crosby (1868).
Pass me not O gentle Saviour,
Hear my humble cry.
While on others Thou art calling,
Do not pass me by.
Saviour, Saviour,
Hear my humble cry.
While on others Thou art calling,
Do not pass me by.
Diterjemahkan ke dalam lagu pujian KJ 026 berjudul Mampirlah, Dengar Doaku
Mampirlah, dengar doaku, Yesus Penebus.
Orang lain Kau hampiri, jangan jalan t’rus.
Yesus, Tuhan, dengar doaku;
orang lain Kau hampiri, jangan jalan t’rus.
Apa teman-teman punya himne klasik kesukaan?
Have a blessed Sunday!
Aku pun salut sama penulis2 lagu rohani kak. Lirik2 lagunya itu bener2 menguatkan orang yang denger.
God bless ’em