#8 Fragmen Jika

Andai kutahu waktuku tak banyak lagi
Akan kutemani engkau berpeluh berlari
Bercengkerama dengan kuning mentari
.
Andai kutahu waktuku tak banyak lagi
Kan diam aku mengelus rambutmu setiap pagi
Menyisiri dan mentertawakan kutu yang nakal terselip di jemari
.
Andai kutahu waktuku tak banyak lagi,
Kan kuberikan semua ayam untukmu
Agar bertambah itu lemak dibawah bulu
.
Andai aku bisa meminjam pintu kemana saja milik Doraemon
Sudah ku susul kau ke Malang bersama semangkuk rawon
Kumantrai cinta dan rasa
Agar kau selalu rindu pulang
Padaku, pada canda tawa yang sering kita bagi bersama.

#untuk Kapas yang Sabtu (11.12.10) kemarin pindah ke Malang

#7 Fenomena Senja

Senja dihatiku datang terlalu cepat
Meliukkan rasa semburat
Bukan, bukan aku tak gembira
Hanya saja aku ingin semua

.

Aku ingin lagi
Aku ingin ulangi
Aku mau malam-malam penuh peluh
Dimana tubuh kita menindih, memagut,
Dengan lenguhan keras jatuh bersimpuh
Penuh hasrat
Penuh birahi
Penuh rasa tak ingin berhenti

.

Senja dihatiku datang terlalu cepat
Meliukkan rasa semburat
Aku diam tak berucap
Mungkin aku hanya ingin kau tak pergi
Malam ini
Aku ingin ulangi

#6 My Lollipop

How can I say no when your gentle lips press upon mine?
Leave me with all the pounder in pine
How can I refuse when your bright eyes ask me to line?
Put my heart flatteredbut not fine
.
Oh baby, please tell me how can I hate you?
When all you bring is far from bitter, even not near to clutter
You make summer all year long in my days
Never argue or make any case
You are the sweet in a candy
The tender in a baby
The sparks in a jewelry
How can I hate you?
I’m knelt down, I love you.

#5 Tentang Kita

Pikirkan tentang kita,
Tentang mimpi yang kita rajut bersama
Adakah kau lihat pucat rembulan disana?
Atau cerah mentari bersemai dalam asa?
.
Ada pelangi dimataku
Dan senyum diwajahmu
Aku tahu kemana mimpi ini kan bermuara
Terima kasih, cinta!

#4 Kupu-Kupu

Senja dimatamu. Menari bersama pedih sembilu. Tak ingin kau jalani. Namun itu takdir yang terjadi.
.
Senja dimatamu. Bergulung bersama takdir yang tak menentu. Manakala lembaran merah Soekarna-Hatta. Berpindah tangan dari si belang ke dalam bra.
.
Senja dimatamu. Kan terus pilu. Kamu, terjebak diantaranya. Tersedot ke dalam pusaranya. Tak berdaya.

#3 Mati Tanpa Suara

Kemarin aku berpapasan dengan angin
Ia memaksaku bicara tentang kamu
Tentang hasrat, tentang mimpi, tentang rasamu
.
Dan aku benci pembicaraan itu
Menggurat luka, menyemai duka
Merusak suasana
.
Tapi aku tak pernah mampu menolak bujuk rayunya
Jadi walau terluka
Aku tetap bicara
Bercerita tentang kamu, tentang cinta, tentang kita
.
Kamu dengan angkuhmu
Dengan harga diri dan egomu
Menggilas rapuh kalbu
Mencabut semua akar hidup yang aku ampu
.
Kamu dengan keras hatimu
Membiarkan aku menangis dalam kelu
Kamu dengan kepala batumu
Menyiksaku dalam bisu
.
Enam tahun berlalu
Luka itu menjadi residu
Dan kamu mati didalam kepalaku
Atau aku yang mati berkalang sendu?

#2 Hujan

Lihat, riang aku berdansa dengan ombak
Musnah duka
Hilang airmata
Kularung gulana dalam cawan samudra
.
Bersama hujan rohku kan menari
Bersulang untuk indahnya hidup yang tlah terlewati
dan masa depan yang ceria menanti

#1 Mencintaimu

Pernikahan ini adalah sebuah perjalanan pendewasaan diri
Membawaku melalui ruang kehidupan penuh sisi
Dengan banyak lorong berliku;
Sering pelangi, kadang juga jamu
.
Tapi perjalanan ini terasa lebih mumpuni
Karena kamu setia disisi
Menawarkan lengan menggandeng tangan
Menyodorkan rasa berbagi canda
.
Pernikahan ini adalah sebuah perjalanan pendewasaan diri
Membawaku naik ke dimensi kehidupan yang lebih tinggi
Mari arungi perjalanan ini bersama, bersisian dengan selubung asa
Aku menikmati setiap jengkal langkah yang kita ayun bersama
Sejatinya, engkaulah seluruh perjalanan hidupku itu sendiri.