Cerita Tentang Tante

We have that favourite aunt who showers us with lotta love and amuses with her life. I have one from my mother sides, I called her Tante De. She lives out of town but recently we met on one of family occasion. As usual she shares stories about what’s goin on with her lately.

Tante Pur

“Kowe kelingan Mbak Pur ra, Ka? Iku konco SMAku mbiyen iku lho.” Tanya Tante De dengan logat Jawanya yang medok. (terjemahan: Kamu ingat Mbak Pur, gak? Teman SMA-ku dulu)

“Yang tinggi gede itu tah?” (Dulu Tante De waktu SMA tinggal sama kami jadi yeah, saya tau teman-temannya juga)

“Ho-oh. Bar pindah agama.”

Baca lebih lanjut

Perluasan Kapasitas

Setelah 3 tahun mengambil sabbatical leaves, saya mbatin di awal tahun 2020; apa yang bisa saya lakukan buat negara ini? I felt like I could do something better in my field. So I got back to work dengan impian ingin berkontribusi lebih untuk Indonesia di keahlian yang saya punya. Klise, tapi saya pikir, jika ingin mengubah sesuatu maka mulai dengan mengubah sistem and that means I need to be inside the system. So I did. And here I am.

Saya mengawali masuk kerja dengan berada di tim evaluasi. Memberi masukan apa yang suatu organisasi perlu lakukan untuk perbaikan kinerja pegawai dan organisasi. Selain itu, sesekali saya diminta me-review atau memberikan masukan jika ada pedoman atau aturan yang akan dikeluarkan terkait bidang yang saya tekuni. Tidak terlalu berat karena tanggung jawab nggak sepenuhnya ada di pundak saya. Role begini udah bikin saya puas coz I know I am doing something for my country. Dan mbatin saya di 2020 itu menurut saya udah terlaksana…. but not :mrgreen:

Baca lebih lanjut

Tidak Hari Ini

Khotbah Kebaktian Minggu hari ini sungguh menarik, diambil dari Kejadian 50:15-21 tentang Nabi Yusuf. Kisah hidup Yusuf sendiri menurut saya luar biasa. Diperlukan tidak adil oleh saudara-saudaranya, dibuang ke sumur lalu dijual ke saudagar Mesir. Karakternya benar-benar tangguh namun di sisi lain lembut hati karena memutuskan untuk mengampuni saudara-saudaranya. Bahkan menampung mereka saat terjadi kelaparan hebat di Tanah Kanaan.

Dibandingkan dengan saya sih jauh banget. Hahaha. Tidak seperti Yusuf yang abis dijual, dijadikan pelayan kemudian difitnah Tante Potifar -trus masih belum abis juga apesnya-,  dipenjara lalu dilupakan hingga 2 tahun lamanya, saya cuma:

Dikirimi text panjang-panjang sampe pusing bacanya padahal saya sedang kemalangan mengurus anak sakit.

Baca lebih lanjut