Suara Michael Buble yang mendayu terdengar dari cakram pemutar CD di pojok ruangan. Sambil memperbaiki posisi handuk dengan tetes-tetes air berjatuhan dari betis, saya membesarkan volume lagu Home yang hits itu. Seketika setiap inchi ruangan terasa teduh, suara Michael Buble yang empuk seolah memeluk jiwa, menjadikan suasana kamar terasa nyaman. Rileks.
“Another aerorplane, another sunny place… I’m lucky I know but I want to go home.
Mmmm, I’ve got to go home…”
Saya bersenandung pelan sambil tersenyum. Well, I’m home now. Senikmat-nikmatnya business trip atau seenak-enaknya suasana hotel, tetap rumah adalah pemilik hati. Pulang itu bikin tenang. Bahkan burung saja memiliki sarang dan serigala pun selalu pulang ke liangnya, apalagi manusia. Rumah adalah tempat peristirahatan yang membuat hati damai.
Setiap hari sepulang beraktivitas, ada rutinitas tertentu yang saya lakukan sebelum tidur guna menikmati ruang peristirahatan. Biasanya selesai kantor, saya akan mandi sekitar 30 menit. Selain membersihkan badan juga mengoleskan beberapa krim yang katanya adalah investasi demi masa depan. Well, namanya investasi kan hasilnya dinikmati belakangan ya? Jadi, walaupun ada 5 step yang harus dilakukan mulai dari memakai susu pembersih, penyegar, sabun wajah, serum kemudian krim malam, semua itu saya lakukan dengan taat dan khidmat. Demi, say. Demi masa depan! 😉
Setelahnya saya akan menyalakan lilin beraroma vanilla atau lavender -yang mana saja sesuai mood hari itu- kemudian membalurkan pelembab tubuh alias body lotion biar kulit tetap kencang senantiasa. Setelahnya baru duduk manis beristirahat di tempat tidur sambil mendengarkan alunan musik jazz. Selain Michael Buble, biasanya Norah Jones atau Fourplay akan berkumandang di pelosok kamar. Musik jazz itu buat saya seperti kecupan manja melalui suara kepada telinga. Manis. Here’s the song, if you wanna hear it. Just click the video below.
Well, it’s a beautiful night. Menikmati malam ditemani majalah atau buku bersama wangi vanilla dan suara mesra lagu-lagu jazz. Bayangkan nikmatnya berguling-guling manja di kasur, disapa lagu-lagu manis yang membuai sebelum akhirnya mata ini terlelap. Indah bukan?
Bayangkanlah keindahan itu. Bayangkanlah. Sekali lagi bayangkanlah.
Karena itu semua masa lalu .
Iya, itu tadi adalah bedtime routines saya saat masih gadis 😛 . Duh ketahuan deh umurnya dari pilihan lagunya hahaha. Sekarang, setelah hampir 10 tahun berkeluarga dan memiliki seorang balita, I kiss goodbye to that kind of bedtime routines.
Jujur, setelah punya anak kayaknya saya nggak punya rutinitas sebelum tidur sih. Semuanya serba tidak bisa diprediksi tergantung mood anak dan seberapa cepat bapak suami pulang ke rumah. Tapi kegiatannya seperti yang ada di bawah ini dengan urutan yang bisa dibongkar susun alias digonta-ganti bahkan ada yang di-skip kalau bapak suami lembur. Check it out:
- Mandiin anak sore hari
- Suapin
- Temenin main
- Temenin ngerjain PR
- Tinggalin anak main sendiri sementara saya mandi
- Lalu suami pulang (Puji Tuhan udah lipstikan dan wangi 😀 )
- Nemenin makan malam suami (biasanya sih saya nggak makan karena diet)
- Abis itu me time 1-2 jam untuk baca majalah atau nonton TV sementara anak quality time sama bapaknya.
- Lalu ngelonin anak. Bisa sambil bacain buku, mendongeng, nyanyi atau puk puk bokongnya. Mana yang si Abang sukalah
- Kalo nggak bablas ketiduran maka bangun buat olesin krim malam (oh iya saya sering lupa untuk berinvestasi di sini. Anuh, investasinya udah pindah dengan investasi quality time alias menghabiskan waktu sebanyak mungkin dengan anak 😀 I know I should’ve make time for this. Sigh 😦 )
- Endingnya ngelonin suami. Eh 😛
It’s a completely different life. Hihihi. But I enjoy both of those. Menurut saya semua ada masanya. Saya cukup beruntung mempunyai pilihan untuk menentukan sendiri kapan mau menikah dan kapan punya anak. Jadi saya siap dengan perubahan di setiap fasenya. Satu yang saya pelajari dari perubahan rutinitas sebelum tidur ini adalah bahagia itu kita sendiri yang ciptain.
bahagia itu kita sendiri yang ciptain
Leyeh-leyeh manja sebelum tidur sambil denger musik itu memang nikmat, tapi seingat saya kadang ada masa-masa di mana saya merasa kesepian saat gadis dulu. Kayak bosen gitu. Abis baca buku, majalah, telponan ama pacar terus abis ini ngapain ya?
Sementara sesudah menikah itu segala hal nampaknya tumplek jadi satu, ada buanyak banget yang harus dikerjakan sebelum tidur hingga kadang “me time” aja nggak bisa. Punya segudang alasan buat ngeluh, tapi saya kok bahagia ya? Walau pun sibuk dan banyak tanggung jawab datang silih berganti setelah menikah dan punya anak tapi puas. Hehehe.
See, apa pun keadaannya, apa pun rutinitas sebelum tidurnya: bahagia itu kita sendiri yang ciptain. Setiap kondisi ada enak dan enggaknya tergantung gimana perspektif kita aja. Hehehe
Anw, selamat tidur kesayangan semua, mimpi indah ya :* Jangan lupa kelon sama anak! Abis itu kelon sama bapaknya sekalian
Anw, apa rutinitas sebelum tidurmu?
baca paragraf awal sampe nyalain lilin duh aku mupeng hahaha ternyata itu saat gadis hauahaha klo skrg mah boro2 y mba tapi ttp membhagiakan y mba 😂
kupun skrg sudah makin lupa pake krim malam
Hahaha iyaaaa, tapi semua ada masanya memang. Hehehe
Bahagia itu kita sendiri yang ciptakan … Agreed! Dan lagu mas Bublé ini emang menenangkan suasana hati.
Dan biasanya kalo bukan aku kebanyakan sih aku hihi ya pak suami yg nidurin si kecil. Setelahnya aku bakalan umek iflixx ngeliat mana yg lagi pengen ditonton malem ini hehe. Hobi nonton gk bs hilang, dan gk selalu kudu ke bioskop kan alesyan aja pdhl blm nemu waktu yg pas nih hahaha.
Hahaha suka deh gayanya! Gak bisa ke bisokop ya iflixx. Siiiips! Kalo bukan kita yang cari cara senengin diri sendiri, siapa lagi?
Aku tuh termasuk orang yang susyeh tidur. Kalo malem bawaannya panik dulu, bisa tidur nggak ya nanti malam, hahaha. Emang kayaknya harus pake rutinitas yang bikin relax, kalo nggak bisa capek terus nggak tidur.
Aku kalo kecapean banget malah makin susah tidur 😅 yuks cobain ada rutinitasnya