Muhammad Ihsan

Saya memanggilnya Imed. Ia beberapa tahun lebih tua dari saya. Kenal karena Imed sahabat baik seseorang yang pernah dekat dengan saya (halah bilang aja mantan pacar, Ka! :mrgreen: ). Namun Imed bukan sekedar bro-nya si mantan, selama 4 tahun pacaran sama si mantan, Imed telah menjadi sahabat saya juga. Lho, kok bisa? Ya bisa, karena emang Imed sebaik itu orangnya. Ringan tangan, nggak pernah marah dan bisa diandalkan. Paling, bangun siangnya aja yang jadi kurangnya dia 😀

Saya ingat setiap kali ada missed call dari saya, Imed pasti akan telepon balik nanyain ada apa. Tidak pernah tidak. Sesibuk apapun pasti akan telepon balik. Satu kali dalam perjalanan ke kampus, donpet saya ketinggalan pas isi bensin. Parahnya, saya tahu setelah “mulai dari nol ya” sudah disuarakan. Ehgila, gimana bayarnya? Si mantan yang waktu itu masih jadi pacar, rumahnya jauh, 20km dari tempat saya isi bensin. Satu-satunya yang deket ya Imed, karena kampus saya dekat rumahnya Imed. Saya telepon dia. Enteng dia bilang, “Gue ke situ. Bilang petugasnya suruh tunggu.” Lalu kucuk-kucuk dia datang jalan kaki nyerahin duit ke saya yang ada di balik setir mobil 😀 . Kontras banget dah tapi kalo diinget-inget jadi lucu.

Kali lain, sobat saya, Arnilah mendadak pingsan saat kuliah dan mesti masuk IGD. Arnilah anak perantauan, nggak pegang duit ekstra, sementara duit saya cuma cukup buat bayar jaminan IGD. Di tengah kebingungan, saya telepon (mantan) pacar yang ternyata lagi ada di rumah Imed. Nggak berapa lama mereka datang dan Imed langsung bayarin itu biaya RS semuanya. Padahal Imed nggak kenal Arnilah, yang dia kenal saya. Tapi memang ia nggak pernah hitung-hitungan. Segitu baiknya dia. Teman saya dianggap temannya dia juga.

Baca lebih lanjut

Mooryati Soedibyo: Konsisten Berkarya dan Berkreasi untuk Indonesia

Disclaimer: saya mendapatkan kesempatan untuk bertemu dan mewawancarai legenda kecantikan Indonesia yaitu Ibu Mooryati Soedibyo. Wawancara ini dimuat di Majalah Express Air pada tahun 2017 yang lalu. Mengingat profil beliau yang begitu menginspirasi maka artikel tersebut saya publish di blog ini sekaligus sebagai kenang-kenangan juga atas hasil karya saya. Hehehe. Enjoy!

“Tidak ada kata terlambat untuk sebuah kesuksesan,” kalimat tersebut meluncur lembut dari Mooryati Soedibyo, tokoh pengusaha wanita dibalik suksesnya produk Mustika Ratu yang terkenal itu.  Kata-kata tersebut memang tepat menggambarkan apa yang sudah ia jalani selama ini. Merintis usaha jamu di usia 45 tahun yang bagi kebanyakan orang dinilai tidak lagi muda,  Ibu Mooryati (begitu ia akrab disapa) membuktikan bahwa umur bukanlah halangan untuk mencapai sukses. Saat ini PT. Mustika Ratu TBK sudah menggurita dan bahkan berdiri lebih dari 4 dekade lamanya. Baca lebih lanjut

Prita Kemal Gani: Cinta PR sampai ke Sumsum Tulang!

To be successful, the first thing to do is fall in love with your work – SM Lauretta.

Kamis malam lalu, saya beruntung mendapat kesempatan untuk makan malam dan mengenal lebih dekat sosok Prita Kemal Gani, pendiri sekaligus direktur dari sekolah yang hits banget di Indonesia, London School of Public Relation Jakarta. Bertempat di Penang Bistro Grand Indonesia, selama kurang lebih dua jam saya dan beberapa teman blogger berbincang hangat mengenai dunia kehumasan, nggak cuma tentang kehumasan di Indonesia bahkan juga di ASEAN. Lho kok bisa? Lha jelas bisalah! Mbak Prita (hasyeeek manggilnya pake “mbak” biar terkesan lebih ikrib gituh) adalah pemenang ASEAN People’s Award (APA) 2015. Itu lho, penghargaan bergengsi tingkat ASEAN yang diterima oleh satu individu atau organisasi dari Negara ASEAN yang telah membantu dan memberikan kontribusi terbaik dalam pengembangan negara ASEAN. Mbak Prita adalah satu-satunya wakil dari Indonesia yang menerima penghargaan tersebut. Cool isn’t it?!

Sagittarian rules! :P

Sagittarian rules! 😛

Bagi Mbak Prita, kehumasan adalah segalanya. Ia mulai jatuh cinta Baca lebih lanjut