Sekarang seteah B mulai lancar ngomong, ada aja gitu yang bikin ketawa karena omongannya. Mulai dari salah paham sampe pertanyaan-pertanyaan yang kayaknya nggak kelar-kelar mengalir 😛 So, biar memori tentang obrolan kami nggak ilang, biar tetap terkenang sampai lama, obrolannya mau di-post di sini aja ah.

“MAMIIIII. BANANAAAAA, BANANAAAA.”
“Basti, you know how to ask something. No screaming.” Jawab saya dengan nada tegas. Saya memang menerapkan aturan untuk bicara dengan nada rendah di rumah.
“Nooooo. Basti (wants to) screaaaaam. AAAAAAAAA”
“No screaming. Talk slower. People talk nicely to each other,” ulang saya lagi.
“No screaming, no screaming,” Basti mengucapkan kalimat itu berulang-ulang seperti mantra. Saya pun tersenyum dengan senang. Walaupun belum tentu sih nanti diingat tapi paling enggak sekarang sih dianya nurut dan mengerti konsep untuk tidak bicara dengan berteriak.

———-

Two weeks later at Opung’s house…..

“Mami, why people (are) screaming?” Tanya Basti dengan muka BT.
“Where?”
“(on) TV mami. They (are) screaming.”
“It’s just TV, jawab saya cuek.

Tiba-tiba Basti maju ke arah TV dambil memukul-mukul TVnya dan bilang, “Hey, no screaming. No screaming. Talk nicely.”

Setelah dilihatnya nggak ada respon, Basti pun berpaling kepada saya, “Mamiiiii, say no screaming people. No screamiiiiing.”

Saya antara mau ketawa dan binggung. Piye jal? Gimana caranya nyuruh pemain sinetron itu supaya no screaming to each other?