The New Normal at Home

Memasuki hari ke-18 self-isolation di rumah karena pandemi Covid 19. Rasanya awut-awutan. Terus terang saya sudah nggak terlalu memperhatikan soal hari lagi. Udah lupa mana hari Senin, Selasa atau Rabu. Kapan akhir pekan atau hari kerja karena semua rasanya sama saat di rumah aja. Hahaha.

Ada banyak banget hal yang berubah di rumah karena virus dari Wuhan yang dulunya sempat populer dengan nama Corona itu. Yah namanya perubahan berarti ada yang mesti disesuaikan dan penyesuain itu butuh waktu serta kerjasama. Ada yang bikin seneng tapi banyak juga yang bikin senewen. Ada yang bikin saya tiba-tiba berada di survival mode, tapi ada yang bikin saya terharu biru.

Jadi, ini yang berubah di rumah karena Corona Virus aka Covid 19. Ditulis sebagai pengingat di masa depan akan saat-saat ini πŸ™‚

  1. Sekolah Basti diliburkan, siswa diminta belajar di rumah entah sampai kapan. Setiap hari gurunya mengirim tugas via WA dan kami harus kirim balik di hari yang sama. Kadang tugasnya mudah aja seperti mencocokkan, menulis atau berhitung. Tapi kadang ada yang sulit seperti menghafalkan lagu baru (duh mood Basti suka lari-lari kalo diminta nyanyi :mrgreen: ) sampai ngobrolin negara. Yang paling epic pas saya cerita soal lambang Negara Garuda Pancasila dan Basti nangkepnya malah Garuda Airlines. Hahaha.

  1. Lebih kreatif mencari aktivitas yang bermanfaat buat Basti di rumah. Supaya bukan cuma main aja tapi ada yang bisa dipelajari dari permainannya. Saya jadi bikin kurikulum belajar sendiri sampe muter otak memanfaatkan apa aja yang di rumah. Untuk saat ini yang paling bikin seneng hati adalah saat kami belajar fotosintesis tumbuhan. Seru banget! Mulai dari menyiram tanaman bareng, ngobrol soal bagian-bagian tumbuhan sampai kenalan sama dedaunan. It was so much fun! (and tiring too) Hahahaha.
  1. Adrian works from home. Saya kagum dengan kedisiplinannya, ia bisa dengan smooth beradaptasi untuk bekerja dari rumah. Tidak mudah terdistraksi, fokus sekali bekerja. Kalau saya mungkin sudah tergoda buat tidur-tiduran sebentar kayaknya. Hahaha. Namun saya mau claim credit untuk konsistensi Adrian WFH, well… Ia bisa begitu karena ada support system yang baik. Saya memastikan ruangan kerjanya selalu hening dan ia tidak diganggu oleh Basti. Saya juga support makanan dan gizinya dengan baik. πŸ™‚
  2. Bisa sarapan pagi, makan siang dan makan malam di rumah sama-sama. Ini yang saya sukai dari kejadian ini. Rasanya menyenangkan bisa makan bersama lebih sering dan lebih lama. Saya sempat terharu karena kami jadi gantian pimpin doa setiap kali makan. It warms up the heart.

Blessing in disguise from this Covid 19 during self isolation stay at home is we get to spend more family time together. Treassuring every moment we have.

  1. Saya memasak lebih sering dan lebih banyak. Dengan dua cowok di rumah yang selalu teriak kelaperan padahal abis makan besar, saya jadi sering bikin cemilan. Sehari 2x. Pagi dan siang. Hahaha. Capek tapi senang. Lalu juga jadi tertarik untuk masak-masak lucu setiap harinya.
  1. Stress setiap kali pergi ke supermarket. Rasanya kayak mau pergi ke medan perang. Tapi ya ini karena kekuatiran saya sendiri sih, cuma siapa yang nggak parno sih dalam keadaan sekarang?
  2. Jadi lebih memperhatikan hal-hal kecil. Karena lebih sering di rumah dan sering ada waktu jadi lebih aware sama banyak hal. Contohnya, ternyata peralatan meni-pedi saya udah nggak komplit, Adrian lupa mengembalikan pisau kikir ke tempatnya dan sekarang itu kikir nggak tau ke mana. Atau sesederhana jam berapa aja tukang roti lewat di depan rumah πŸ˜€ hahaha.

Hongouts video call sama anak-anak Kopdar Jakarta (Kojak)

  1. Kenalan sama Zoom dan jadi lebih sering maksimalin Google Hang Out. Apalagi kalau bukan buat sekedar bertukar kangen dan hahahihi sama teman-teman.

Semoga pandemi ini segera cepat berlalu ya. Saya kangen makan mie ayam pinggir jalan, rindu nonton bioskop dengan leluasa atau sesederhana bisa rileks pergi ke Indomart/Alfamart tanpa perasaaan was-was. Doa saya, semua tenaga kesehatan diberikan kekuatan melalui ini semua dan semoga kita semua tetap waras. Hehehe.

 

Kalo kalian gimana? Apa kebiasaan yang berubah banget karena Covid-19?

12 respons untuk β€˜The New Normal at Home’

  1. Daeng Ipul berkata:

    Selalu ada berkah dari setiap kesulitan ya..
    Jadi ingat lagunya Efek Rumah Kaca, Normal Yang Baru.
    Ini bisa jadi sebuah normal yang baru memang
    πŸ˜€

  2. Zam berkata:

    aku malah ngerasa lebih produktif kerja dari rumah juga, sih.. tapi kangen juga bisa keluar-keluar dan ke kantor karena ada fasilitas di kantor yang asyik.. misal kopi enak gratis.. πŸ˜†

  3. Tjetje [binibule.com] berkata:

    Eka pandemi ini membuatku jadi kreatif di dapur. Masak segala macam biar gak bosen, sampai sempet belajar bikin roti sendiri. Udah abis diajarin bikin mie sendiri, tapi kok ya mau bikin mie males bener. I agree Eka, semoga ini segera berlalu ya. I miss hanging out with people.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s