Begini Rasanya Patah Hati di Usia Kepala 3

Saya nggak pernah menyangka akan merasakan patah hati lagi di usia kepala 3, di saat segala hal terasa sudah sangat settle. Ya ampun, patah hati itu adalah suatu keadaan di mana suasana perasaan naik turun tidak terkontrol. I hate that state of heart. Mau ngapa-ngapain rasanya nggak enak. Buat saya, patah hati itu campuran perasaan menyesal dengan banyak pertanyaan “what ifs” hingga sedih karena kehilangan.

Dan jujur…. Sudah lama sekali saya tidak mengalami gejolak perasaan seperti itu.

Semenjak menikah di 2008 lalu, hidup saya stabil. Masalah terkait hati skalanya kecil, nggak sampe mengguncang riak kehidupan. Semua bisa diselesaikan dengan berkomunikasi; duduk semeja sambil makan makanan kesukaan lalu bicara. Mungkin butuh lebih dari 1x makan bersama, mungkin butuh beberapa kali pelukan manja tapi pada intinya semua masalah bisa diselesaikan. Semua masalah ada penyelesaiannya. Dan saya sudah terbiasa dengan pola seperti itu. Itu membuat saya nyaman. Ah manusia, pola berulang memang bikin nyaman ya. :mrgreen:

Baca lebih lanjut

So, I’m Gonna Save These

Being a mom is truly magical journey for me. Starts from the pregnancy, labor and life after that, all are amazing! To be honest, I never thought that my son, who’s not even five can do such beautiful things. Everyday he wows me. Not with big extraordinary thing but with simple daily activities. Btw don’t assume motherhood is all just happy lalalili thingy, there’s nothing as that luxury. Hahaha. Sure, I had my overwhelming moments but most of the time I feel blessed that I embrace motherhood with open arms since the day I found out he’s in my tummy.

So, I’m gonna save these… Words he told me randomly, out of his pure heart and made me fly. Baca lebih lanjut

Manis Gurihnya Membesarkan Anak dengan Perawatan Khusus

Sudah setahun lebih saya nggak ngantor demi anak saya, melepaskan karir yang sedang manis-manisnya untuk menjadi ibu rumah tangga. Banyak yang kaget dengan keputusan tersebut, tidak sedikit yang menentangnya dan menganggap saya gila, walau ada juga yang menyelamati. Tapi pada dasarnya tidak banyak yang tahu cerita lengkapnya bukan? Well, kecuali keluarga dan sahabat dekat mungkin nggak banyak yang tau bahwa Basti memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi sehingga mudah alergi. Buat anak lain, makan roti tawar, ikan tongkol, telur atau es krim itu hal yang biasa tapi tidak dengan Basti. Baca lebih lanjut

What I Learn from My Bedtime Routine

Suara Michael Buble yang mendayu terdengar dari cakram pemutar CD di pojok ruangan. Sambil memperbaiki posisi handuk dengan tetes-tetes air berjatuhan dari betis, saya membesarkan volume lagu Home yang hits itu. Seketika setiap inchi ruangan terasa teduh, suara Michael Buble yang  empuk seolah memeluk jiwa, menjadikan suasana kamar terasa nyaman. Rileks.

Another aerorplane, another sunny place… I’m lucky I know but I want to go home.
Mmmm, I’ve got to go home…”

Saya bersenandung pelan sambil tersenyum. Well, I’m home now. Baca lebih lanjut

Basti Talks #7 : Silly Convo

Basti sedang memasuki masa-masa jahil alias suka godain saya. Ada beberapa convo yang bikin saya garuk-garuk kepala sekaligus ngakak kemekel :mrgreen:

Mami and Basti in SIngapore. Papinya di mana? Tugas motretin dong 😀 hehehe

Mami do yo like my poop?

No, why do I like your poop? (nanya sambil pasang muka bingung)

Because it’s pink, Mami. I just ate Buah Naga!

 

(Nak, siapa yang suka poop cobaaaa? 😀 ) Baca lebih lanjut

Tips dan Aktivitas untuk Melatih Kesabaran Balita

Gimana kalau pas di toko dan anak merengek-rengek minta mainan?

Sekitar 2,5 tahun lalu kira-kira pertengahan 2015 saat Basti masih bayi saya mengalami kejadian yang cukup membekas di hati tentang melatih kesabaran pada anak balita. Saat itu saya sedang sibuk memilih mainan di Toko Early Learning Centre ketika sebuah keluarga dengan dua anak kecil masuk ke dalam toko. Saya taksir si kakak perempuan berusia sekitar 6 tahun dan si adik lelaki berusia sekitar 4 tahun. Awalnya mereka begitu bersemangat dan gembira melihat-lihat mainan yang ada sampai si ibu bilang bahwa mereka hanya boleh membawa satu mainan saja ke kasir. Si kakak sepertinya sudah cukup besar dan mengerti sehingga tanpa banyak bicara ia mengambil satu bonena. Namun si adik nampaknya kesulitan memutuskan apakah mau kereta api atau bola kaki.

Yak, di sini drama pun dimulai. Baca lebih lanjut

Vaksin atau Nggak Vaksin?

It takes a village to raise a child

Jadi ceritanya kemarin pas bangun tidur saya baca status orang yang menanyakan apa betul kalau KLB Difteri yang sekarang terjadi itu karena anak-anak yang tidak divaksin. Dengan pengetahuan saya yang terbatas, saya pengen menjawab pertanyaan tersebut tapi karena tahu bakal panjang maka saya ketik di notes dulu biar rapi. Nah, terus pas saya balik ke FB dan mau komen, eh FB-nya ke-refresh dan statusnya nggak ada lagi, pun saya nggak inget yang nulis status itu siapa karena baru bangun >.< Hahaha

Jadi kadung saya udah nulis agak panjang soal vaksin ini, diblogkan saja deh biar nggak mubazir. Hehehe. Komentar yang batal saya sampaikan itu, ditambahi beberapa informasi dari hasil FGD yang saya ikuti dengan beberapa dokter di Bogor beberapa waktu lalu.

Anak sehat adalah dambaan semua orang tua. Lindungi kehidupannya dengan vaksinasi alias imunisasi

—— Baca lebih lanjut

Nggak Sengaja Belajar Matematika Melalui Kegiatan Sehari-hari (untuk Balita)

Kemarin saya jalan-jalan berdua Basti. Saya menyetir dan Basti duduk manis di car seat-nya di bangku belakang. Sementara jalanan macet, buat mengusir kebosanan saya dan Basti pun main tebak-tebakan.

“Can you count how many trucks are there?” Tanya saya sambil menunjuk ke arah depan.

“One… two.. three…” Basti mulai menghitung. “Four mami, I see four trucks!” Teriak Basti setelah kepalanya tengok kanan kiri mencari truck. Saya terkekeh mendengarnya. Kemudian percakapan kami lanjut lagi… Baca lebih lanjut